Kelas UKM (bukan pabrikan).


Kelas UKM (bukan pabrikan).



SUKABUMI, (PR),- Dari 18.000 para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Sukabumi ternyata baru 200 UMKM  baru berhasil bersaing dengan produk pabrikan. Mereka  dinyatakan berhasil naik kelas, karena berhasil meningkatkan kualitasnya. Kini  hasil produknya  tidak hanya dijual dirumah dan kios-kios kecil, tapi   mampu dipasarkan  di pasar modern.
Hal tersebut diungkapkan, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Kota Sukabumi, Air Rochatika. Ia mengatakannya di sela-sela  pembukaan Festival UMKM disalah satu supermarket di Kota Sukabumi, Minggu, 10 September 2017.
“Kini produknya mampu bersaing dengan hasil pabrikan. Mereka mampu tembus sehingga dinyatakan layak berkolaborasi  di pasar modern.  Diharapkan kenaikan kelas para pelaku UMKM tersebut dapat memotivasil para pelaku lainnya,” katanya.
Ai Rochatika mengatakan  kemampuan pelaku UMKM   tidak hanya mampu meningkatkan secara  kualitasnya.  Tapi  memasuki  pembukaan UMKM Go Online Road to One Million mendatang,  dituntut  harus meningkat  hasil produksinya.
“Sesuai permintaan bila UMKM di pasarkan di onlien, tidak hanya kualitas, tapi dituntut  kuantitas  produk harus meningkat sesuai dengan permintaan konsumen. Bila tidak mampu memenuhinya,  UMKM tersebut  akan kembali ditinggalkan,” katanya.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Agus Muharam mengatakan  selainn terus menerus mendorong pelaku UKM agar naik kelas. Juga telah dilakukan  langkah kerjasama dengan pengusaha pasar modern.  Jalinan kerjasama diharapkan dapat mendorong hasil produk para pelaku UMKM masuk pasar modern.
Untuk mewujudkan impian memang tidak mudah tapi "BISA" dicapai. dengan bermodalkan mimpi dan segenggam harapan, mulailah pengembaran dimulai jiee......
pertama kali untuk mendapatkan slongsong tidaklah semudah yang diangan. pertama kali adalah kami mencari informasi dimana tempat-tempat biasanya orang berlatih bulu tangkis, setelah mendapatkan informasi tersebut mulailah bergrilya. adalah sangat sulit dan memakan waktu yang lama jika kita harus menunggu orang main bulu tangkis sedang kita menanti hingga cock terakhir sehingga kita berharap selongsong dibuang. langkah cerdas kita adalah menghubungi pihak kebersihan gedung dan menyampaikan keinginan kita untuk mengkoleksi selongsong tersebut. dapat memang, namun jumlahnya terlalu sedikit untuk kita gunakan dalam proses selling.


                                          

Langkah cerdas berikutnya adalah mencari pabrik dimana shuttlecock tersebut dibuat. dengan semangat 45 mulai dari tanya sana tanya sini, hingga browsing di internet, tersebutlah 2 atau 3 tempat, setelah tanya sana tanya sini ternyata tinggal 2 alamat yang masih relevan dan masih produksi. dengan harapan tinggi kesanalah kita. otomatis ngga sembarangan orang boleh masuk kedalam pabrik, singkat cerita, dari pada cape-cape ngurus ijin masuk dan menjawab ribuan pertanyaan, mending menunggu pegawainya saja pulan dan sedikit bungkus rokok pastilah informasi mudah digali. Betul ngga lama kemudian (meski ngga kurang dari 3 jam heee), waktu pulang tiba. sesuai dengan prediksi, dengan bermodalkan SKSD (sok kenal sok dekat) ditambah sebungkus rokok, informasi tergali. Namun sayangnya informasi yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan. ternyata, perusahaan tidak membuat selongsong sendiri, namun ada pihak lain/perusahaan lain yang bertugas khusus membuat selongsongan tersebut.

Informasi yang kami terima bahwa, secara rutin perusahaan selongsongan tersebut mengirimkan ke pabrik seminggu sekali namun schedulenya ngga bisa ditentukan "kata pekerja tersebut". seperti layaknya seorang agen mata-mata, kegiatan pengintaian kita lakukan, sehari dua hari, tidak kunjung tiba namun pada hari yang kesekian ternyata keberuntungan pada pihak kita. setelah proses pengiriman dilakukan oleh pihak pembuat selongsong, kami berusaha mencegat-nya, namun kita gagal menemuinya, jadilah kegiatan menguntit dari belakang hingga kita kehilangan jejak hee......



namun, kegiatan tersebut tidaklah sia-sia, dengan berbekal posisi terakhir kita lihat kendaraan tersebut + tanya sana, tanya sini, mengerucutlah informasi pada daerah tertentu yang memang sangat terpencil, dan ngga akan mudah diketahui oleh banyak orang. singkat cerita perusahaan dapat ditemukan dan hargapun terjangkau. ukuran bisa dipesan cuma caping-nya saja yang menurut saya kurang SSIIIP. yaah namanya juga usaha rakyat, namun dengan usaha yang lumayan menantang hasilnya juga sepadan dengan upaya yang kita usahakan.

meski kini sudah tidak menggunakan selongsong dari shuttlecock lagi, usaha kami sudah berjalan dengan baik. jadi pesan saya untuk UKM Indonesia, jangan pernah menyerah berinovasi, bahkan saat ini pun saya sudah menemukan kemasan yang SIIIP yang akan kami launching awal tahun. dijamin siapapun yang melihat akan terhipnotis dan akan menjadikan kemasan produk terbaru kita sebagai kemasan produknya......



Semoga Sukses UKM Indonesia


AA Packaging

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AA PACKAGING HOUSE - SIGURA GURA, MALANG

Kemasan Inovatif ?? AA PACKAGING tempatnya